Sugeng Rawuh
Sugeng Rawuh
Kita makan untuk hidup
Bukan hidup untuk makan
Senin, 01 November 2010
VVT-i
Mesin berteknologi VVT-i
yang sekarang melanda
mobil-mobil di Indonesia,
diklaim produsen mesin
semakin efisien dan
bertenaga, ramah
lingkungan serta hemat
bahan bakar.
VVT-i atau Variable
Valve Timing-intelligent
(sering disalahartikan
dengan injection) bisa
diterjemahkan dalam
kalimat awam
pengaturan pintar waktu
buka tutup valve yang
variatif.
Konsep teknologi
Tinjauan dasar VVT-i
adalah mengoptimalkan
torsi mesin pada setiap
kecepatan dan kondisi
pengemudian yang
menghasilkan konsumsi
BBM yang efisien dan
tingkat emisi bahan
bakar yang sangat
rendah.
Itulah sebabnya
kendaraan bermesin
teknologi VVT-i sanggup
menghasilkan tenaga
yang besar sekalipun
kapasitas cc slinder
mesin kecil. Sebagai
contoh Toyota Vios
dengan mesin 1.497 cc
menghasilkan 109 dk
dengan Torsi 142 Nm
sehingga dibandingkan
mesin konvensional yang
menghasilkan tenaga 75
%.
Mekanisme :
Cara kerjanya cukup
sederhana. Untuk
menghitung waktu buka
tutup katup (valve
timing) yang optimal,
ECU (Electronic Control
Unit) menyesuaikan
dengan kecepatan mesin,
volume udara masuk,
posisi throttle
(akselerator) dan
temperatur air. Agar
target valve timing
selalu tercapai, sensor
posisi chamshaft atau
crankshaft memberikan
sinyal sebagai respon
koreksi.
Mudahnya sistem VVT-i
akan terus mengoreksi
valve timing atau jalur
keluar masuk bahan
bakar dan udara.
Disesuaikan dengan
pijakan pedal gas dan
beban yang ditanggung
demi menghasilkan torsi
optimal di setiap putaran.
Pemeliharaan :
Adopsi teknologi VVT-i
ke mesin mobil juga
memberikan kelebihan
minimnya biaya
pemeliharaan yang harus
ditanggung. Sebab tune-
up seperti setel klep dan
lain sebagainya tidak
diperlukan lagi.
Namun demikian,
sebaiknya tetap lakukan
service berkala, hindari
sembarangan bengkel,
dan gunakan oli mesin
dengan grade yang
dibutuhkan sesuai
dengan manual yang
dikeluarkan pihak
pabrikan mobil. Memilih
sembarang bengkel
untuk mobil ini menjadi
pantangan, pasalnya
mesin ini memerlukan
komputer diagnosa
khusus yang hanya
tersedia dibengkel
resminya. Suatu hal yang
masih sulit untuk
dilakukan pemilik mobil
mayoritas di Indonesia
yang umumnya
mengutamakan mobil
yang serbaguna, handal,
terjangkau dan tidak
sulit perawatan dan
bengkel saat darurat.
Contoh :
VVT-i (pada Toyota) Sistem VVT-i yang berkepanjangan dari (Variable Valve Timing - Intelligent) merupakan serangkaian peranti/alat untuk mengontrol penggerak camshaft (nok). Maksudnya adalah menyesuaikan waktu bukaan katup dengan kondisi mesin. Sehingga bisa didapat torsi optimal di setiap tingkat kecepatan. Sekaligus menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang. Pada mesin Toyota, sistim ini diaplikasikan pada katup masuk. Waktu bukaan camshaft bisa bervariasi pada rentang 60 derajat. Misalnya, pada saat start, kondisi mesin dingin dan mesin stasioner tanpa beban, timing dimundurkan 30 derajat. Cara ini bakal menghilangkan overlap. Yaitu peristiwa membukanya katup masuk dan buang secara bersamaan di akhir langkah pembuangan karena katup masuk baru akan membuka beberapa saat setelah katup buang menutup penuh. Logikanya, pada kondisi ini mesin tak perlu bekerja ekstra. Dengan tertutupnya katup buang, tak ada bahan bakar yang terbuang saat terisap ke ruang bakar. Konsumsi BBM jadi hemat dan mesin lebih ramah lingkungan.Sedangkan saat ada beban, timing akan maju 30 derajat . Derajat overlapping akan meningkat. Tujuannya untuk membantu mendorong gas buang plus memanaskan campuran bahan bakar dan udara yang masuk. Selain itu, waktu kompresi juga bertambah karena katup masuk juga menutup lebih cepat. Efeknya, efisiensi volumetrik jadi lebih baik. Untuk mewujudkannya, ada VVT-i controller pada timing gear di intake camshaft. Alat ini terdiri atas housing (rumah), kemudian di dalamnya ada ruangan oli untuk menggerakkan vane (baling-baling). Baling-baling itu terhubung dengan camshaft. Di dalamnya terdapat dua jalur oli menuju masing-masing ruang oli di dalam rumah VVT-i controller. Dari jalur oli yang berbeda inilah, vane akan mengatur waktu bukaan katup. Posisi advance timing maju didapat dengan mengisi oli ke ruang belakang masing-masing bilah vane. Sehingga vane akan bergerak maju dan posisi timing pun ikut maju 30 derajat. Tekanan olinya sendiri disediakan oleh camshaft timing Oli Control Valve yang diatur oleh ECU mesin. Kebalikannya, untuk kondisi retard (mundur), ruang di depan vane akan terisi dan posisi timing mundur. Sedangkan kalau dibutuhkan pada kondisi standar, ada pin yang akan mengunci posisi vane tetap ada di tengah. Sebenarnya masih ada sistem yang lebih canggih, namanya VVTL-i (Variable Valve Timing Lift-Intelligent). Selain memainkan waktu bukaan katup, tingginya pun ikut dibedakan.
Langganan:
Postingan (Atom)