Sugeng Rawuh


Sugeng Rawuh

Kita makan untuk hidup
Bukan hidup untuk makan

Minggu, 20 Juni 2010

RPG 7


RPG 7 (Rucnoj Protivotankovyj Granatomjet), atau peluncur granat anti tank genggam. Pertama kali diperkenalkan pd tahun 1961 oleh Uni Soviet. Senjata ini dikenal memiliki daya tahan tinggi, sederhana, murah, & efektif sehingga menjadi granat berpeluncur rocket yg paling banyak dipakai di dunia.

Teknologi RPG diadopsi dari pengembangan bazoka, yakni memanfaatan tabung hampa berukuran panjang utk melontarkan proyektil berisi bahan peledak berkekuatan besar. Rancangan senjata baru yg disbt proyektil dgn isian penembus (hollow charge) memungkinkan lapisan baja kendaraan dpt dilumatkan dgn sejumlah kecil bahan peledak.

Prinsip kerja yg dikenal sebagai efek Monroe banyak mengalami kendala. Kecepatan jelajahnya lebih rendah dibandingkan proyektil meriam biasa. Hal ini mendorong upaya pengembangan lanjutan yg berujung pd sistem senjata antitank perorangan biasa tnpa mekanisme kendali.

Selain itu dikenal pula sistem senjata peluncur hulu ledak isian tabung hampa yg mengaplikasikan prinsip senjata tanpa tolak balik (recoilless). Gaya tolak balik yg timbul saat penembakan diredam oleh gas bertenaga besar yg juga timbul saat itu. Tak pelak proyektil yg keluar dari tabung peluncur tnpa disertai hentakan memang berisiko terganggu tingkat akurasi bidikannya.

Pengembangannya menghasilkan RPG-2 di awal tahun 1946. RPG-2 dpt diisi ulang dgn memasang kembali 1 unit amunisi di moncong tabung peluncurnya. Walaupun populasinya sudah jauh berkurang, senjata yg ditembakkan dgn cara disandang pd bahu ini masih dpt dijumpai di sejumlah wilayah rawan konflik.

RPG-7 dihasilkan lewat pengembangan RPG-2. Kelebihannya ditekankan pd jangkauan jelajah yg lebih baik & kemampuan tembus lapisan baja yg lebih tebal. Generasi pertamanya, RPG-7V, memiliki dimensi yg sama dgn RPG-2. Muncul di tahun 1962, sejatinya wujud fisik RPG-7 tak banyak beda dgn RPG-2, hanya berbeda bentuk kepala hulu ledaknya, penggantian jenis proyektil dari HE (high explosive) mjd HEAT (HE Anti-Tank) & sedikit modifikasi pd tabung peluncurnya. Tujuannya agar jangkauan jelajah & kemampuan tembus lapisan bajanya meningkat dgn signifikan.

Generasi selanjutnya mengalami sejumlah perubahan fisik yg cukup signifikan. Penampilan tabung peluncurnya mengalami modifikasi. Mulai dari kerucut pelindung semburan api pd knalpot (blast shield), lapisan kayu peredam panas yg kian tebal, hingga tambahan 1 buah gagang pistol di belakang gagang terdahulu tempat picu.

Gagang tambahan ini tempat alat pengaktif 4 buah sirip kecil yg ada di bagian penghujung tongkat luncur. Berhubung jarak tembak efektifnya juga makin jauh, ambang terendah skala bidik tak lagi 50 melainkan 100, & nilai tertinggi mencapai 500 terbagi dlm 5 selang (interval).

Kemajuan RPG 7 lainnya teropong bidik NSP-2/R dgn skala perbesaran hingga 2,5 kali (pemakaian siang hari) atau teropong PRO-7 yg dpt berpendar pd malam hari. Jika diperlukan, teropong bidik dpt dibongkar dari kedudukannya mengikuti jejak tabung peluncurnya yg dpt dibongkar mjdi 2 bagian agar dpt dikemas ringkas. Contoh RPG 7D (Desantnaya) yg dirancang bagi pasukan lintas udara.

Amunisi RPG 7 ada 4 ragam yg dibedakan lewat pemakaiannya. Amunisi latih sama sekali tdk berisi bahan peledak & butuh dorongan tenaga proyektil peluru senapan serbu AK-47 kaliber 7.62 milimeter agar dpt melesat dari moncong tabung peluncur.

2 jenis amunisi lainnya merupakan amunisi baku anti tank, yakni PG7 & PG7M. Meski ke2nya sama2 berjenis proyektil HEAT, yg tersebut belakangan memang lebih ramping tapi punya setumpuk kelebihan. Dan yg terakhir, OG7, kepala hulu ledaknya lebih kecil & dipakai melumpuhkan pasukan infanteri. Bentuknya mirip pensil berukuran raksasa. Garis tengah kepala hulu ledaknya sekitar 40 cm.

Ke3 ragam amunisi sungguhan ini dilengkapi sumbu bentur tunda (delayed impact fuze) yg cara kerjanya cukup sederhana – layaknya proyektil mortir – menggantikan sumbu piezzo electric bawaan RPG 2, PG7, PG7M, & OG7 punya prinsip kerja yg sama.

Beberapa saat usai picu ditarik & sirip kecil diaktifkan, tongkat luncur mulai berputar pelan (dgn bantuan sirip kecil) meski amunisi blm sepenuhnya melesat meninggalkan tabung peluncur. Saat separuh bagian tongkat luncur keluar dari tabung, ke4 sirip utama mulai mekar & bertindak sbg stabilisator arah luncur. Setelah jarak 11 m terlampaui, motor roket di dlm kepala proyektil teraktifkan.

Tongkat luncur lepas & proyektil kemudian melesat sendiri menuju sasaran dgn bantuan motor kecil. Jangkauan tembak efektif amunisi PG7 & PG7M 300 m utk sasaran bergerak & 500 m utk sasaran diam. Sementara jangkauan tembak OG7 hanya separuhnya. Bila luput menghantam sasaran, tak sampai 5 detik proyektil ini bakal meledak dgn sendirinya. Cara ini biasanya digunakan operator RPG-7 utk menghantam infantri, dimana RPG-7 dilontarkan dgn lintasan parabola.

Utk menghadapi tank yg dilapisi dgn baja reaktif, terdapat amunisi khusus RPG-7 dgn peledak ganda dimana ledakan pertama untuk melumpuhkan lapisan baja reaktif pelindung tank sementara ledakan ke2 digunakan utk menghancurkan atau menembus baja tank.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar